Minggu, 16 September 2012

Dunia fotografi, semakin hari semakin berkembang. tak hanya kalangan profresional saja yang menggeluti dunia fotografi. Beberapa remaja pun ambil bagian dalam dunia fotografi. Buktinya, banyak remaja yang mulai menenteng kamera dan jepret-jeprat sana sini sekedar iseng-iseng atau atau memang untuk tugas, sharing via media social pun memiliki andil yang cukup besar bagi semua kalangan, untuk media promosi misal nya atau sekedar iseng upload di jajaring sosial. Nah sekarang, apa kita tau sejarah asal-usul kamera dan fotografi, disini saya meceritakan tentang awal mulanya camera dan fotografi muncul Camera Obscura Menurut sejarah, fotografi sudah muncul jauh-jauh sebelum masehi. Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Press tahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM). Sejarah fotografi kuno dapat ditelusuri kembali ke perangkat yang dikenal sebagai kamera obscura yang di temukan oleh seorang pria yang bernama MoTi. Sebuah kamera obscura terdiri dari salah satu ruang gelap atau kotak dengan lubang kecil di salah satu ujungnya. Dengan lubang yang cukup kecil, gambar terbalik dari apa yang ditangkap lubang diperbesar secara berlawanan di dinding kamera obscura. Kemampuan kamera obscura untuk mereproduksi gambar akan menjadi dasar untuk lensa kamera fotografi sebagai teknologi canggih. Dengan munculnya kamera obscura, kombinasi cahaya dan proses kimia juga memasuki dunia fotografi. Pada titik ini, sejarah fotografi modern dan kamera pun dimulai. Inilah gambaran cara kerja dari camera obscura
Kronologi perkembangan fotografi 1822 – Penemu Perancis, Nicéphore Niepce menghasilkan gambar permanen pertama dalam sejarah fotografi. Niepce menggunakan kamera obscura dan kertas dilapisi dengan bahan kimia fotosensitif (photosensitive chemicals). Waktu bukaan yang diperlukan untuk menangkap gambar bersejarah pertama adalah delapan jam, mengejutkan. Bukan. Joseph Nicéphore Niépce membuat foto Heliografi yang pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825. inilahFoto Heliografi dengan subyek pemandangan yang pertama dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce pada tahun 1826.
1829 - Niepce bermitra dengan Louis Daguerre. Setelah kematian Niepce di 1833, Daguerre melanjutkan penelitiannya dengan Niepce pun dimulai. Melalui upaya, Daguerre berhasil mengurangi waktu exposure hanya setengah jam. Dia juga menemukan bahwa jika gambar direndam dalam garam akan membuat gambar permanen. Daguerre menamakan kembali penemuannya dengan kamera obscura daguerreotype dan menjual hak atas penemuan tersebut kepada pemerintah Perancis pada 1839. pada tahun 1839 Louis Daguerre pun mematenkan daguerreotype.pada saat daguerreotypes menjadi populer, langkah berikutnya dalam sejarah kamera terus berlangsung. Pada tahun 1835, penemu Inggris, William Henry Fox Talbot menciptakan kertas negatif (negative paper) pertama. Sembilan tahun kemudian pada tahun 1844, penemuan Talbot dipatenkan oleh Calotype. Meskipun gambar yang dihasilkan daguerreotype mempunyai kualitas yang lebih baik daripada Calotype, penemuan Talbot bisa menghasilkan beberapa salinan dari negatif tunggal. Talbot juga dikenal dengan penerbitan koleksi foto pertama dalam sejarah fotografi. Pada tahun 1844, ia menerbitkan sebuah koleksi foto berjudul The Pencil of Nature. 1851 – Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid. Karena exposure time Calotype dan Daguerreotype masih panjang, exposure time lebih cepat adalah langkah berikutnya dalam sejarah kamera. Hal ini menjadi kenyataan dengan foto Collodion Frederick Scott Archer,Proses Collodion mengurangi exposure time menjadi tiga detik saja. Antara tahun 1851 sampai 1871 sejumlah peristiwa terjadi dalam sejarah fotografi, antara lain: 1861: James Clerk-Maxwell menciptakan sistem warna fotografi pertama, menggunakan foto hitam dan putih dengan filter warna merah, hijau dan biru. 1861-1865: Mathew Brady dan staf fotografinya membuat sampul depan mengenai perang Sipil Amerika. 1871 : Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin. gelatin dapat digunakan sebagai pengganti kaca untuk pelat fotografi. Langkah ini tidak hanya membuat pengembangan lebih cepat tetapi juga membuka jalan untuk film yang diproduksi secara massal. 1877: foto Edward Muybridge tentang langkah kuda berderap dengan cepat yang memperlihatkan kuku-kuku empat ekor kuda yang menjejak tanah sekaligus. Perputaran uang terus terjadi diantara pertumbuhan San Francisco yang kaya, yang bertaruh pada hasil. 1888 – Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama. produk pertama dalam sejarah kamera yang tersedia untuk masyarakat umum.
Sejak akhir abad 19, teknologi fotografi telah berkembang dengan langkah cepat. Berikut ini adalah beberapa perkembangan dalam fotografi selama abad ke-20: 1902 Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photos digunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922. Sedangkan penggunaan Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film ditemukan pada tahun 1912. Sedangkan negatif film pertama kali ditemukan oleh John Hendri Fox Talbot dari inggris. Negatif film tersebut di buat selama 40 detik dibawah terik matahari. 1907: Film berwarna komersial pertama dikembangkan. 1920, Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio. Tiga tahun setelah itu, Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography. Sedangkan tayangan berwarna Tayangan berwarna pertama dari Technicolor bertajuk Flowers and Trees dibuat oleh Disney pada tahun 1932. 1936: Kodachrome, multi-layered reversal color film atau film berwarna berlapis-lapis , dikembangkan. Dan juga IHAGEE membuat Ihagee Kine Exakta 1. Kamera SLR 35mm yang pertama.Agfacolor membuat print film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif ditemukan tiga tahun berikutnya.
1937: Foto Jurnalisme menjadi bagian penting dari pelaporan berita Perang Dunia II. Kamera pun mengalami pekembangan teknologi. Citra digital ditemukan baru tahun 1957. Citra digital ini ditemukan oleh Russell Kirsh dengan menggunakan komputer. Sedangkan, AGFA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima pada tahun 1959. Bahkan hingga sekarang, jenis kamera pun sudah banyak yang ditemukan. Hingga hari ini, jenis kamera pun beragam, mulai dari merek, kualitas pengambilan gambar, hasil dengan berbagai merek dan bentuk. Tinggal pilih saja, sesuai dengan saku dan kebutuhan kalian . beberapa tahun ini ada kamera yang dikenal dengan nama kemera mirorless atau Kamera Tanpa Cermin Dengan Lensa Yang Bisa Diganti-ganti.Cara kerja kamera DSLR membutuhkan cermin (mirror) untuk memunculkan gambar di viewfinder, Nah kamera mirrorless didapat dengan membuang cermin yang ada di DSLR. Konsekuensinya adalah menghemat ukuran dan berat kamera (serta menghemat harga), namun kita kehilangan viewfinder optik, oleh karena itu kamera mirrorless menggunakan sistem viewfinder elektronis (EVF – electronic viewfinder), kecuali Leica dan Fujifilm yang memiliki viewfinder optik. Kualitas foto kamera mirrorless juga tidak kalah dengan DSLR karena ukuran sensor yang relatif sama.bisa dilihat perbedaan antara camera Dlsr,mirrorless dan compact camera
bisa dilihat DLSR memiliki ukuran yang paling bongsor, sedangkan Mirrorless (kanan bawah) size nya lebih ekonomis dan lebih compact yang paling atas camera standar yang lebih banyak di gunakan karna harganya lebih terjangkau. Berikut saya juga mencantumkan istilah-istilah yang wajib kita ketahui mengenai fotografi : 1. Diafragma/Bukaan/Aperture Biasa disebut juga dengan bukaan lensa, ini berfungsi untuk menangkap intensitas cahaya yang masuk kedalam kamera. Intinya semakin besar bukaan lensa akan semakin besar menangkap cahaya, hal ini berpengaruh pada ruang tajam gambar (DOF) atau biasa disebut dengan Depth Of Field. 2. Speed Dari namanya sudah jelas berhubungan dengan kecepatan, speed adalah kecepatan kamera dalam menangkap sebuah gambar. Speed ini bisa dirubah sesuai keinginan dan kebutuhan objek yang akan kita foto. Semakin cepat pengaturan speed semakin beku gambar tersebut dan semakin lambat speed akan membutuhkan stabilizer agar gambar tidak shake. 3. Depth Of Field (DOF) Adalah ruang tajam pada gambar atau foto, pembagian gambar yang focus atau blur. DOF ini ditentukan oleh oleh diafragma/bukaan pada lensa. Tentunya semakin besar diafragma akan semakin sempit pula ruang tajam yang didapat. 4. ISO Tingkat sensitifitas cahaya tergantung pada ISO. Semakin besar angka pada ISO akan semakin sensitive dalam menangkap cahaya, namun efeknya akan timbul noise pada foto yang dihasilkan. 5. Mode Dial Dalam setiap kamera pasti memilik mode dial baik itu dalam bentuk tombol maupun panel putar. Biasanya yang nampak ada 5 macam mode dial yaitu : Auto adalah pengaturan paling mudah dalam kamera, karena semua sudah diatur dan deprogram secara otomatis, pemakai kamare tinggal pencet shutter langsung jadi foto. Aperture Priority, kecepatan akan diatur secara otomatis kemudian untuk diafragma/bukaan kita atur sendiri sesuai kebutuhan Speed Priority, system ini merupakan kebalikan dari Aperture Priority Program, semua telah diatur oleh kamera. Manual, dengan mode manual kita dapat bereksperimen mulai dari pengaturan WB, Speed dan sebagainya. Inovasi dan kebutuhan telah didorong oleh sejarah fotografi dan kamera itu sendiri. Dengan pengetahuan yang luas tentang teknik fotografi yang tersedia saat ini, inovasi lebih lanjut dapat diharapkan di masa depan. Source materi (http://bennydesrinaldi.wordpress.com/2010/08/14/sejarah-kamera-dan-fotografi ) (http://belajarfotografi.com/ ) (http://yudhim.blogspot.com/2008/01/sejarah-fotografi.html ) source foto ( www.google.com ) *** hasil karya